I Can’t Without You [ Chapter 5 ]

I Can't Without You

Author : Oh Se Na

Main Cast :  Oh Se Na ( OC ) , Oh Sehun

Other Cast : Temukan Sendiri 🙂

Genre : Romance , School Life , Marriage Life , Sad , Dll

Rating : G *mungkin*

Before : Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4

!! NOTE DI PINDAHKAN KE BAWAH , JANGAN LUPA BACA 🙂 !!

► I Can’t Without You ◄

” Uisa , apa saya bisa menemui Sena ? ” Tanya Sehun yang sedari tadi hanya diam.

” Ne , tapi jangan mengajaknya terlalu banyak bicara , karena ia belum benar – benar pulih. ” Jelas Kwon uisa.

” Ne , Algeutseubnida . ” Sehun lalu membungkuk ke arah Dokter itu dan memasuki ruangan Sena. Terlihat Sena masih terbaring dengan wajah pucatnya.

Sedangkan di ruang Dokter Kwon..

” Uisa – ” Belum selesai Nyonya Oh berbicara Dokter Kwon sudah memotongnya.

” Park Hyena. Sudah ku bilang , tidak usah terlalu formal , kita sudah mengenal lama, aku sudah menganggap Sena seperti adikku Sendiri. Santailah. ” Potong Dokter yang bernama lengkap Kwon Ji Yong itu.

” Ah , Ne , Mian , jadi bagaimana keadaan Sena , yong-ah ” Tanya Nyonya Oh khawatir

” Kau sudah tau bukan kalau semenjak kecelakaan itu Sena mudah stress ? Sebaiknya jangan terlalu menekankan apapun terhadapnya.Atau kinerja otaknya akan menurun , dan itu akan menjadi sebuah hal fatal. Bisa menyebabkan mati otak. Dan itu juga bisa merenggut nyawanya. Untungnya segera di tangani tadi , kalau telat 10 menit lagi mungkin kita akan menyesal. Sebenarnya apa yang terjadi ? ” Jelasnya panjang lebar. Sungguh malang nasib Sena.

Nyonya Oh menceritakan apa yang diceritakan Sehun tadi kepada Dokter Kwon, ia semakin takut akan kehilangan anak satu – satunya.Ia takut akan kehilangan semangat hidupnya , ia takut akan kehilangan harta paling berharganya.

” Sebaiknya jangan pertemukan mantan kekasihnya lagi dengan Sena atau tidak melakukan hal yang membuatnya tertekan. Karena itu salah satu hal yang membuat Sena sedih dan berfikir panjang hingga stress. Kau mengerti ? ”

” Ne , aku akan usahakan itu. ”

Nyonya Oh akhirnya keluar dari ruangan Dokter Kwon setelah selesai berbincang. Lalu memasuki ruangan UGD , tapi ruangannya kosong , hanya ada seorang suster yang sedang merapikan peralatan rumah sakit. Nyonya Oh mulai panik. Kemudian bertanya pada suster itu.

” Sus , di mana pasien yang masih pingsan tadi ? ” Tanyanya panik

” Oh Se Na maksud ahjumma ? Dia sudah di pindahkan ke ruangan biasa. ” Jawab suster itu sambil tersenyum ramah.

” Di ruangan apa ? ” Tanyanya dengan raut wajah yang mulai tenang

” Di Village Sakura , Nomor 8 Ahjumma ”

” Baiklah , terima kasih ” Nyonya Oh langsung melesat ke village sakura untuk segera menemui anaknya. Setelah menemukan ruangan yang tepat , dia membuka pintu tersebut perlahan sangat perlahan , terdengar Sehun sedang memegang tangan Sena sambil terus berdoa.

‘ Apa aku harus melakukannya ? ‘  Batinnya. Nyonya Oh mengambil nafas yang dalam , lalu membuangnya perlahan lalu mendekati Sehun.

” Sehun-ah ” Panggil Nyonya Oh pelan.

” Ne Eommonim ? ” Sehun mendongakan kepalanya ke arah belakang untuk melihat sumber suara yang memanggil namanya.

” Eommonim ingin membicarakan sesuatu , tapi mungkin ini akan menyulitkan keluarga kalian , juga akan menyulitkanmu juga. Mianhe , eommonim harus mengatakan ini demi Sena. Eommonim tidak mau dia tertekan. ” Sebenarnya Nyonya Oh cukup ragu menyatakan hal ini kepada Sehun. Namun , mau tidak mau ini semua demi kebaikan putrinya.

” Ada apa eommonim ? ” Perasaan Sehun mulai tidak enak , rasanya ia ingin tidak mendengar perkataan yang akan keluar dari mulut calon mertuanya. Tapi ia juga ingin tau apa yang mau dikatakannya.

” Kalian akhiri saja pertunangan ini. Eommonim tidak ingin Sena semakin tertekan. Kalian bisa berteman. Dan Eommonim akan membiarkan Sena mencari pasangannya sendiri. Eommonim tidak mau melihatnya tertekan dan seperti ini lagi. Keluarga kalian juga boleh membatalkan kerja sama perusahaan kami. Eommonim yang akan mengganti semua kerugiannya.” Bagai 1000 pisau menhujam dadanya. Entah mengapa sakit sekali rasanya. Sehun memang tidak mencintai Sena , ah lebih tepatnya belum. Tapi entah rasanya dia tidak ingin kehilangan sosok Sena lagi.Tanpa terasa matanya sudah mulai membendung cairan bening. Matanya memanas.

” Tidak bisakah kita membicarakannya dengan Sena ? ” tanya Sehun dengan nada dingin. Ia tidak tahu harus berbuat apa.

” Sebaiknya tidak , karena Eommonim takut akan membuatnya kembali stress. Mianhe Sehun. Sebaiknya kau pulang , ini sudah malam, orang tuamu pasti akan mencarimu. ” Nyonya Oh meminta Sehun pulang agar saat Sena sadar dia tidak melihat Sehun dan kembali Stress.

Sesampainya di rumah , Sehun memasuki rumah dengan langkah gontai tanpa menghiraukan appanya yang sudah menunggunya di ruang tamu sedari tadi.

” Dari mana kau Oh Sehun ? ” Tanya appanya menyelidiki.

” Aku lelah aboeji , aku ingin istirahat. ” Raut wajah appanya yang semula menyelidiki berubah, tidak biasanya Sehun tidak bersemangat, dan pasti ada sesuatu yang terjadi.

Sehun memasuki kamarnya , lalu melempar tas sekolahnya sembarangan. Lalu membuka seragamnya kemudian memasuki kamar mandi. Ia menyalakan shower dengan air dingin. Yang akan membuat kita bergidik karena mandi air dingin di malam hari.Namun dia hanya duduk di lantai memeluk lututnya , tubuhnya hanya di balut boxer hitamnya.

Eomma Sehun yang mendengar cerita dari suaminya langsung menaiki tangga memasuki ruangan Sehun.Di bukanya pintu kamar anaknya.

Kosong dan Gelap

Hanya itu yang di tangkap pengelihatannya. Tapi terdengar suara gemercik air dari kamar mandi Sehun. ‘ Pasti Sehun di sana ‘. Perlahan di dekatinya pintu kamar mandi Sehun. ” Sehun-ah , Kau di dalam ? ” Tanya eommanya. ” Ne , Eomma. Aku akan selesai sebentar lagi. ” Jawabnya dengan berpura – pura tidak terjadi apa – apa. Eommanya mulai menjauhi pintu kamar mandi , kemudian menyalakan lampu kamar Sehun.

Kapal Pecah. Hanya itu ungkapan yang menggambarkan kamar Sehun yang semula rapih sebelum Sehun pulang dan menjadi kapal pecah setelah Sehun pulang.

Setelah membersihkan tubuhnya , Sehun keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang melilit di pinggang hingga lututnya.Kemudian dia memasuki walk-in-closetnya. Mengambil kaos hitam dan celana training. Lalu mendekati eommanya.

” Ada apa eomma ? ” Tanyanya setelah duduk di samping eommanya di tepi kasur.

” Terjadi sesuatu ? ” Mata eommanya melihat ke dalam manik mata anaknya , mencari sesuatu yang dapat di beritahukan.

” Aku dan Sena berakhir, Eommonim bilang kita juga boleh membatalkan hubungan kerja samanya. ” Jawab Sehun datar. Dari balik wajah datarnya sebenarnya tergambar jelas kesedihan. Tapi Sehun sendiri tidak tau apa yang membuatnya sedih.

” Ne ? ” Seakan meminta penjelasan dari anaknya. Akhirnya Sehun menceritakan semuanya.

” Mungkin dia bukan jodohmu , Sehun. Jangan berputus asa. Fighting ! ” Eommanya mengepalkan satu tangannya di hadapan wajah Sehun seakan memberi semangat pada anaknya. Lalu Sehun memandangi lingkaran yang melingkari jari manisnya.  ‘  mungkin sampai di sini. ‘ batinnya. Eommanya kemudian keluar dari kamar Sehun , membiarkan anaknya menenangkan dirinya. Sehun mulai melepas cincin pertunangannya. Lalu mengambil sebuah kotak kecil di nakasnya. Kemudian memasukan cincin itu ke kotak, lalu menyimpannya di dalam nakas.Kemudian mulai membaringkan tubuh di kasurnya.Kemudian terlelap. Melupakan sejenak ganjalan hatinya.

Sekembalinya dari kamar Sehun, eomma Sehun menghampiri suaminya. Meminta tindakan lanjut dari kejadian ini.

” Yeobo , Sehun dan Sena sudah tidak berhubungan lagi. Lalu Hyena juga bilang , katanya kita boleh membatalkan kerja samanya , dia juga bilang kalau dia akan mengganti semua kerugiannya. Bagaimana ? Sehun sepertinya sangat terpukul. ” Jelas eomma Sehun.

” Sudah kuduga. Tidak , biarkan itu menjadi urusan anak. Aku akan menghubungi Hyena untuk tetap melakukan kerja sama. ” Jawabnya tegas.

Sedangkan Sena sudah sadar semenjak Sehun pulang 1 jam. Sena akan kembali seperti semula ketika ia pingsan. Bahkan ia akan lupa dengan apa yang membuatnya stress.Dia  akan berbicara dengan siapapun.Keesokannya Sena sudah di perbolehkan pulang pada pagi harinya. Tetapi dia tidak di perbolehkan masuk sekolah karena keadaannya yang belum begitu membaik, takut akan memicu kerja otaknya lagi.

Sehun sudah menunggu Sena dari tadi, tapi Sena tak kunjung memunculkan batang hidungnya. Sehun khawatir apakah Sena sudah baikan atau belum, akhirnya ia memutuskan untuk menyuruh Jae Ah menelefon Sena.

” Jae-ya , bisa bantu aku ? ” Tanyanya pada Jae Ah yang sedang menulis sesuatu.

” Ada apa ? ” Balasnya tanpa mengalihkan pandangannya pada Sehun.

” Tolong telefon Sena dan tanya kenapa dia sampai saat ini belum datang. ”

” Kenapa kau tak telefon sendiri ? Kau kan tunangannya. ” Protes Jae Ah yang tiba – tiba memfokuskan matanya pada wajah Sehun.

” Handphoneku mati. Sudahlah jangan banyak protes , telefon saja. ” Paksa Sehun yang membuat Jae Ah berdecak kesal kemudian merogoh tasnya, dan setelah mendapatkannya ia segera memencet nomor – nomor yang dapat di pastikan nomor Sena.

” Yeoboseyo ” Balas Jae Ah setelah mendapat suara dari seberang sana.

” …… ” Hanya seperti suara bisikan yang terdengar dari handphone Jae Ah.

Tapi tiba – tiba Sehun mengisyaratkan dengan gerak tubuhnya untuk tidak berkata bahwa dia yang menyuruhnya untuk menelefon.Lagi – lagi Jae Ah hanya berdecak.

” Kau kenapa belum sampai di sekolah ? ” Tanyanya setelah menerima isyarat dari Sehun.

” ……. ”

” Kau sakit ? Sekarang kau di mana ? Sakit apa ? Kenapa bisa ?  ” Bertubi – tubi pertanyaan yang Jae Ah lontarkan setelah mendapat suara bahwa yang di seberang sana sedang sakit.

” …… ” Sekarang terdengar samar – samar orang yang sedang marah – marah.

” Baiklah, Istirahatlah yang cukup. Jaga kesehatanmu , Kalau sempat aku akan mengunjungimu sepulang sekolah nanti. Annyeong ~ ” Telefon telah terputuskan.

” Dia bilang dia sakit dan sedang ada di rumah. Dia bilang dia sebenarnya bisa hadir hari ini di sekolah , tapi eommanya melarangnya. ” Jelas Jae Ah setelah memasukan kembali handphonenya ke tas.

” Terima Kasih. ” Jawab Sehun datar. Rasanya ia ingin cepat – cepat pulang sekolah lalu ke rumah Sena untuk menjaganya.

” Jadi kau tak mau menjelaskan kenapa Sena sakit ? Aku yakin kau pasti tau dia kenapa. ” Tanya Jae Ah yang kenyataan adalah manusia yang tidak bisa di bohongi sama sekali.

Akhirnya dengan pasrah Sehun menceritakan kembali semuanya , sampai dengan berakhirnya hubungan mereka.

” MWO ?! IGE MWOYA ?! ” Teriak Jae Ah dan Jungra bersamaan. Jungra yang dari tadi hanya diam duduk di sebelah Jae Ah akhirnya ikut terkejut dengan pernyataan Sehun.

” Aku akan membunuhmu Nayeon-ssi ” Desis Jae Ah geram.

” Kalau dia sudah merebut Jongin dari Sena, lalu untuk apa dia mendekatimu ? Seperti wanita perusak yang selalu merusak hubungan seseorang. ” Geram Jungra yang tak kalah sengit dari Jae Ah.

Sehun yang melihatnya hanya bisa terdiam. Ia sendiri juga bingung harus menghadapi masalahnya dengan cara apa.Pelajaran akhirnya berjalan dengan seperti biasa. Pada saat istirahat Sehun ke kantin bersama Jae Ah , Jungra , Kyungsoo , Taehyung , Jongdae ,dan mengisi penuh satu meja di kantin. Mereka ber6 sepakat sepulang sekolah nanti akan menjenguk Sena sebelum pulang. Baekhyun , Zi Tao , Yeorin , dan Gaeun yang mendengar itu juga ingin ikut akhirnya mereka semua ikut ke rumah Sena. Tak bisa di hindari memang kalau Gaeun ternyata nyaman berteman dengan Sena. Sedangkan Taehyun , Jongdae ,  Baekhyun , Zi Tao , Yeorin memang agak dekat dengan Sena karena mereka sering berada dalam 1 kelompok yang sama. Entah apa yang membuat Sena berubah , namun semenjak berbaikan dengan Sehun ia menjadi sedikit lebih terbuka dengan teman – temannya.

Pulang sekolah tiba , dan mereka  yang ikut menjenguk Sena     sudah berkumpul di halaman sekolah dengan 2 mobil, yaitu mobil Sehun dan Baekhyun. 5 di antara mereka , yaitu Sehun , Jae Ah , Jungra , Kyungsoo , Gaeun menumpangi mobil Sehun, sisanya Baekhyun , Taehyung , Jongdae , Zi Tao , Yeorin menaiki mobil Baekhyun.

Mereka sampai di rumah Sena. Kemudian pintu gerbang di buka lebar oleh Satpam yang menjaga rumah itu. Satpam itu membungkuk 90 derajat ketika di lihatnya Sehun keluar dari mobil.

” Ahjussi , Sena ada di dalam ? ” Tanya Sehun menghampiri satpam itu.

” Ne , Tadi nyonya besar bilang dia tidak boleh bersekolah dulu. Mau saya antarkan ? ” Tawar satpam itu ramah.

” Tidak usah , Gomawo ” ucap Sehun kemudian membungkuk ke satpam yang lebih tua darinya.

Kemudian mereka semua memasuki rumah Sena yang berdesain mewah namun simple.Mereka terpukau dengan rumah Sena, kecuali Sehun yang sudah pernah datang ke rumahnya.Sehun meletakkan tasnya di ruang tamu , kemudian Sehun mengajak mereka ke kamar Sena. Saat sampai di hadapan pintu peach itu , Gaeun mengetuk pintunya. Tidak lama , keluarlah seseorang dengan kaus putih dan hotpans hitamnya.

” Waah , kalian benar – benar datang ? ” Tanyanya bahagia. Bagaimana tidak, dari tadi ia sudah mau mati kesepian karena tidak ada yang menemaninya.

” Ne , kami akan menjengukmu- ” Belum selesai Jungra berbicara tiba – tiba satpam tadi menghampiri Sehun dan mengatakan ada yang ingin bertamu. ‘ Bukannya semuanya sudah sampai ? siapa lagi ? ‘ Batinnya. Lalu ia mengikuti satpam itu turun ke lantai bawah dan menemui orang yang katanya akan bertamu. Pintu gerbang masih tertutup rapat. Dan terlihatlah seorang namja berdiri membelakangi Sehun. Kulitnya berwarna tan , dan cukup tinggi.

” Mau apa lagi kau ? ” Tanya Sehun setelah gerbang itu di buka oleh satpam. Tatapan matanya benar – benar mematikan siapapun yang melihatnya.

” Bukan urusanmu ” Jawabnya datar lalu ingin melewati Sehun dan masuk ke rumah besar itu. Tapi dengan cepat Sehun menahan tangan itu , dan sontak memberhentikan langkah Jongin.

” Ini urusanku , dia tunanganku. ”

” Kalian hanya di jodohkan , dan bahkan Sena masih mencintaiku. ” Sungguh , Jongin benar – benar arogan , dan membuat Sehun emosi , tapi ia masih menahan amarahnya.

” Lebih baik kau kembali ke rumahmu dengan kakimu sendiri , dari pada kau mendapat bantuan dari ambulance dan sampai di rumah sakit. ” Geramnya menahan amarah yang sudah di ubun – ubunnya.

” Kau menantangku , Oh- Se-Hun ? ” Tanyanya dengan penekanan pada nama lengkap Sehun.

” Kau merasa tertantang Kim Jongin brengsek ? ” Tangan Sehun sudah mengepal dengan erat sampai kukunya menjadi putih dan siap melayangkan bogem untuk manusia di hadapannya.

” Menyingkirlah , bajingan. Kau mengganguku. ” ejeknya enteng.

Sehun langsung menarik tangan Jongin untuk mengarah ke arah taman dekat rumah Sena. Karena tidak mungkin ia beradu kekuatan di depan rumah Sena.Sesampainya Sehun langsung menghantam wajah Jongin secara membabi buta. Beruntung taman sedang sepi dan tidak ada orang.Tak ingin kalah dari Sehun , Jongin juga membalas perlakuan Sehun , hingga sekarang wajah mereka benar – benar buruk sekali. Pelipis dan ujung bibir Sehun sobek karena terkena cincin yang di kenakan Jongin. Sedangkan Jongin hanya ujung bibirnya yang terluka, karena tangan Sehun benar – benar bersih dari cincin. Merasa cukup menghajar Jongin sampai ia tak berdaya akhirnya Sehun kembali ke rumah Sena, meninggalkan Jongin yang terkapar hampir tak berdaya.

Setelah berhadapan dengan gerbang rumah Sena , Sehun meminta tolong satpam Sena untuk membuka pintu gerbang. Satpam itu terkejut dengan wajah Sehun yang berlumuran darah dan banyak memar. Tak ingin mencampuri urusan orang lain, satpam itu hanya menjalankan tugasnya membantu membuka pintu gerbang.Untungnya pintu utama tidak tertutup rapat tadi , jadi Sehun bisa dengan cukup mudah masuk ke rumah itu tanpa perlu susah – susah membuka password. Apa daya , ternyata semuanya sedang berkumpul di ruang tamu. Semua yang melihat Sehun terkejut dengan keadaannya.Namun ia langsung menyambar tasnya dan segera pergi. Tapi sebuah tangan menahannya.

” Ya ! Ada apa dengan wajahmu ? ” Tanya Sena sambil menyentuh luka di ujung bibir Sehun.

” Ahh ” Ringis Sehun saat tangan Sena menyentuh lukanya, kemudian Sehun menghalangi lukanya dengan tangan kanannya.

Melihat keganjilan di jari manis Sehun , Sena kemudian bertanya dengan suara berbisik.

” Dimana cincinmu ? ”

Tubuh Sehun membeku. Ia bingung harus menjawab apa, tidak mungkin ia berkata bahwa mereka telah berakhir. Karena itu akan membuat Sena akan semakin stress -mungkin-

” Aku harus pulang , ada yang harus aku urusi. ” Kemudian berlalu meninggalkan sejuta pertanyaan yang masih berputar di kepala mereka semua.

” Ada apa dengannya ? ” Tanya Baekhyun

” Molla. Kelihatannya dia sehabis menghajar seseorang. Terlihat dari matanya yang sedang tersulut emosi. ” Tebak Kyungsoo.

” Baekhyun , boleh aku pinjam kunci mobilmu ? Sepertinya barangku tertinggal. ” Pinta Gaeun tiba – tiba.

” Eoh , Ne ” Baekhyun segera memberi kuncinya pada Gaeun. Sebenarnya Gaeun tidak mengambil barang, tapi ia ingin bertanya kepada satpam tadi siapa yang datang.

” Ahjussi , Annyeong , aku ingin bertanya. ” Sapanya hormat sambil membungkuk 90 derajat.

” Annyeong , ada apa ? ” Tanya satpam itu.

” Apa anda tau siapa yang datang tadi dan menemui Sehun ? ”

” Saya tidak tahu , tapi sepertinya saya sempat mendengar perbincangan antara tuan Sehun dan orang itu. Kalau tidak salah namanya Kim Jongin , tubuhnya tidak terlalu tinggi , kulitnya agak gelap. Setelah berbincang mereka pergi ke arah taman, lalu saya tidak tau lagi apa yang terjadi. ” Jelasnya yang melihat beberapa kejadian tadi.

” Gamsahamnida Ahjussi. ”

Gaeun kemudian kembali kedalam rumah, dan berpura – pura tidak terjadi apapun. Pukul 16.00 mereka semua berpamit pulang pada Sena.

” Sepertinya mobilku tidak muat untuk menampung ini semua. ” Celetuk Baekhyun datar.

” Aku , Kyungsoo , dan Gaeun cukup berjalan kaki , komplek kami tidak terlalu jauh. ” Usul Jae Ah yang di tanggapi anggukan oleh baekhyun.

” Baiklah , Terima Kasih semuanya sudah menjenguk ku , besok aku akan masuk. Annyeong ! ”

Keesokannya , Sena sudah sampai di sekolah , lumayan pagi. untuk menyalin catatan yang tertinggal. Dan Sehun datang lalu mengambil kursi di paling belakang , di belakang Nayeon , yang belum datang.

” Hey , Kenapa duduk di sana ? Duduk di sini , ada yang ingin aku bicarakan. ” Ujar Sena manis sambil menepuk nepuk kursi di sebelahnya.

” Aku ingin duduk sendiri. Aku sedang tidak mood. ” Dingin. Jawaban Sehun sangat dingin.Dengan sabar Sena menghampiri Sehun yang wajahnya masih babak belur.Namun sudah bersih.

” Sebenarnya kau kenapa ? ” Tanya Sena dengan senyuman manis yang masih menempel di wajahnya.

” Tidak ada. ”

” Jangan berbohong. Kau bisa menceritakannya. Jangan seperti ini.” Bujuk Sena. Sena ingin memegang memar di wajah Sehun , namun dengan cepat Sehun memalingkan wajahnya agar tidak di sentuh.

” Kemana cincin pertunangan kita Sehun-ah ? ” Tanya Sena yang lagi – lagi menimbulkan sensasi yang sama. Membuat Sehun beku seketika. Namun dengan cepat Sehun menghilangkan kebekuan itu.

” Aku lupa di taruh di mana. ” Jawabnya datar. Bohong , cincin itu berada di nakasnya. ‘ Aku melepasnya karena ini permintaan eommamu Sena-ah , Jeongmal saranghae , mianhe ” lirihnya dalam hati.

” Bohong. Aku tau kau bukan pelupa Sehun. Lagi pula untuk apa kau melepasnya ? Bahkan aku tak pernah melepasnya. Bahkan aku menyatukannya dengan kalung hadiah ulang tahunku darimu. Aku menjadikannya liontin, agar barang berharga ini tidak hilang. ” Sena menahan tangisnya. Kecewa adalah ungkapan yang tepat untuk perasaanya saat ini.Sena memutuskan kembali ke tempat duduknya. Memendam semuanya sendiri adalah pilihan yang tepat. Dan perlahan ia mulai menjadi pendiam lagi.

Pelajaran sudah di mulai. Namun Sena hanya diam sedari tadi , tidak memperhatikan pelajaran. Perlahan ia merasakan pusing mulai menghampirinya, ia menahannya , menurutnya sudah biasa menahan ini. Lalu penglihatannya mulai kabur. Semuanya mulai terlihat tidak jelas. Tapi dia masih menyempatkan menulis sesuatu di lembaran buku catatannya. Lalu menaruh kepalanya di atas tangannya dan menutup matanya perlahan.

Bang Seonsaengnim yang melihat Sena tertidur meneriaki Sena dari depan kelas. ‘” Oh Sena ! “. Sena masih tak bergeming. Jae Ah mulai membangunkan Sena dengan menepuk – nepuk pundaknya. Namun Sena masih terdiam.

” Jungra , Bangunkan Sena , dan lihat apakah dia menulis catatan yang tadi. ” Ujar Bang Seonsaengnim.

” Ne ”

Jungra langsung meju ke tempat Sena dan membangunkan Sena. Saat tangan Jungra menyentuh permukaan kulit Sena rasanya dingin. Kemudian dia menarik dengan perlahan buku catatan Sena. Ada sebuah tulisan.

‘ Kepalaku sakit , aku ingin tidur yang lama. ‘ Begitulah tulisannya. Kemudian ia mulai membangunkan Sena dengan agak keras , namun tidak ada hasil. Semua pandangan mata tertuju pada Sena , begitu juga Sehun.

” Seonsaengnim , Sena tidak mencatat pelajaran tapi dia menuliskan kalau kepalanya sakit dan dia ingin tidur yang lama di buku catatannya. ” Jelas Jungra pada Bang Seosaengnim. Sehun yang mendengar itu langsung panik , dan menghampiri Sena.Menyuruh Jungra untuk membuka akses untuk Sehun. Sehun menggangkat wajah Sena yang tertunduk. Wajah pucat , keringat dingin , persis seperti beberapa hari lalu. Sehun langsung mengangkat tubuh Sena lalu menginterupsi Jungra untuk ikut dengannya.

” Mianhamnida Bang Seonsaengnim , Sena pingsan , aku akan membawanya kerumah sakit. ” Tanpa persetujuan Sehun sudah melesat pergi membawa Sena ditemani Jungra. Sehun meminta Jungra untuk membuka pintu belakang mobilnya. Beruntung hari ini dia membawa mobil Rushnya.Ia menancap gas dan melesat pergi dengan kecepatan tinggi. Jungra yang khawatir akan keadaan Sena akhirnya bertanya pada Sehun.

” Sehun , sebenarnya Sena kenapa ? ” Tanya Jungra

” Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. ” Jawabnya yang tetap fokus pada menyetir. Tidak sampai 10 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Kwon Uisa langsung melesat ke ICU untuk menangani keadaan Sena. Sehun dan Jungra masih menunggu di ruang tunggu depan ICU. Sehun mencoba menelefon Eommonim , tapi nomornya sedang sibuk.

” Sabarlah Sehun ” Jungra menyemangati Sehun yang terlihat sangat frustasi. Ini semua karnanya , Karenanya Sena jadi kembali pingsan dan sakit.

” Dia pingsan. Semuanya gara – garaku. Aku memang brengsek Jung-ra. Aku menghancurkan Sena. ” Sehun meneteskan airmatanya yang mengalir mengenaik luka di ujung bibirnya. Rasanya perih tapi hatinya jauh lebih perih.

” Maksudmu ? ” Tanya Jungra tidak mengerti.

Sehun menceritakan kelemahan otak Sena. 30 menit sudah Kwon Uisa bergulat di dalam ICU bersama 4 suster, tapi mereka tidak kunjung keluar. Sehun dan Jungra masih setia menunggu Sena. Hingga akhirnya 1 jam berlalu. Kwon Uisa keluar dengan beberapa peluh di wajahnya, kemudian menghampiri Sehun.

” Kau yang waktu itu kan ? Apa kau sudah menghubungi Eomma Sena ? ” Tanya Kwon Uisa setelah melihat Sehun yang menghampirinya.

” Telefonnya sibuk. Sena bagaimana ? ” Tanya Sehun tergesa – gesa.

” Apa dia baik – baik saja ? ” Tanya Jungra , namun lebih tenang dari pada Sehun.

” Mungkin ini mengejutkan , tapi kami semua sudah berusaha. Sena kritis dan tidak sadarkan diri. Kalian terlambat membawanya , seandainya kalian membawa Sena 10 menit lebih cepat mungkin dia tidak akan kritis. Lebih baik kau coba telefon eommanya. ” Jelas Kwon Uisa.

” Ne , Terima Kasih ” Ucap Jungra sambil membungkuk. Sehun hanya diam terpaku. Ia semakin membenci dirinya sendiri.

” Kau brengsek Oh Sehun. Kau lebih brengsek dari Jongin. ” Lirih Sehun menyalahi dirinya sendiri.

” Sudahlah , sudah terjadi , lebih baik kita berdoa untuk Sena. Biar aku yang menelefon Eommanya. ”

Sudah 5 hari Sena berada di rumah sakit, dan keadaannya masih sama. Eommanya , Sehun masih menunggu Sena dengan setia. Setiap hari sebelum ke rumah sakit Sehun selalu ke gereja , berdoa sambil terisak di depan altar. Eomma Sena terus menangis tiap memasuki ruang ICU , melihat Sena terbaring tak berdaya. Ini pertama kalinya untuk Sena memasuki ICU. Setiap bertemu dengan Eomma Sena , Sehun selalu berlutut meminta maaf atas kesalahannya. Tapi Eomma Sena hanya bisa menangis. Ia sangat takut kehilangan anaknya. Takut kehilangan harta terpentingnya. Sehun yang sudah membolos berhari – hari tidak memperdulikan itu , hanya Sena yang ada di benaknya.

Hingga pada hari ke 9 Sena tidak sadarkan diri dan masih kritis , Sehun memasuki ruang ICU , dan memasuki bagian Sena sambil membawa Mawar Peach kesukaan Sena.Ia mengambil kursi dan menariknya , kemudian meletakkan di samping kasur Sena. Tangannya mengambil tangan Sena kemudian menggenggamnya.

” Kau tidur lama sekali Sena-ya , Bangunlah , aku merindukanmu. ” Lirihnya sambil memandangi wajah pucat Sena.

” Apa kau tidak lapar eoh ? Aku akan membelikanmu apapun , tapi bangunlah , jangan seperti ini.Atau kau ingin bubble tea taro ? Kau ingin apa ? Katakan saja , aku akan menyanggupinya.”

Tangan Sena mulai bergerak , sedikit demi sedikit , tapi dia belum membuka matanya. Perlahan dia mulai menggumamkan satu kata. Namun sangat kecil dan tak terdengar. Tapi perlahan suaranya mulai jelas.

” Appa ” Lirihnya. Sehun langsung menekan bel dan muncul Kwon uisa bersama 2 suster jaga.

” Dia memanggil appanya. ” Jelas Sehun pada Kwon Uisa.

” Tunggulah diluar , aku akan memeriksanya. ”

Sehun menuruti permintaan itu dan keluar , lalu mondar mandir di depan pintu ICU menunggu kabar apa yang akan datang.Tidak lama Dokter itu keluar , namun yang di temuinya hanya Sehun karena eommanya Sena kembali bekerja dan akan datang pada malam hari pukul 7.

” Bagaimana Sena uisa ? ” Tanya Sehun

” Beruntunglah dia sudah sadar. Untuk kesekian kalinya aku harus memberitahu bahwa Sena tidak boleh Stress. Kerja otaknya menjadi berkali lipat menjadi lebih cepat kalau dia stress. Ini demi keselamatannya. Aku permisi. Kau bisa menemuinya. ” Jelas Kwon Uisa.

” Baiklah , Kamsahamnida. ” Jawabnya sambil membungkuk. Sehun segera memasuki ruang ICU itu , kemudian terlihatlah Sena yang sedang melamun.

” Sena-ah ” Panggil Sehun lirih,

” Pergilah. Aku tidak mau berbicara denganmu sebelum kau menjelaskan semuanya. Aku kecewa padamu. ” Rasanya hati Sehun begitu mencelos ketika mendengar Sena berkata seperti itu. Sena memalingkan wajahnya dari Sehun , seperti tidak ingin melihat wajah Sehun.

” K..Kau masih mengingatnya ? ” Tanya Sehun terbata – bata

” Jelas saja aku mengingat. Kau melepaskan cincinmu , lalu wajahmu lebam. Saat ku tanya kau mengacuhkanku. Lalu aku jadi seperti ini. Tidak sadar dalam jangka waktu yang lama. Kalau kau masih tidak mau menjelaskan kau boleh pergi , dan juga kau boleh membawa bunga ini pergi. Aku lebih butuh penjelasan dari pada bunga. ” Kata Sena menatap bunga itu, bunga yang di bawa Sehun. Sena berusaha menahan agar dirinya tidak terbawa suasana dan membuatnya stress. Ia menahan air matanya. Air mata kecewa , air mata bahagia melewati masa kritis , air mata atas segalanya.

” Jangan seperti ini kumohon. Aku akan menjelaskannya , tapi aku takut kalau kau tak kuat dan akan meninggalkan aku dalam masa kritismu. ” Jelas Sehun lirih sambil mengarah ke Sena dan menggenggam tangannya.

Sena tidak menjawab, tapi tatapan matanya memberikan isyarat ‘ jelaskan ‘.

” Cincin itu , aku memang melepaskannya- ” Sehun menggantungkan kalimatnya. Rasa kecewa di hati semakin menyeruak mengetahui Sehun memang melepaskannya.

” Tapi , eommonim yang menyuruh , eommonim bilang kita berakhir , kita sudah tidak ada hubungan pertunangan , eommonim ingin kau menemukan orang yang kau cintai.Eommonim melakukan ini agar kau tidak terbebani dengan adanya pertunangan ini. ” Tenggorokan Sehun tercekat setelah menjelaskan ini. Entah rasanya ia tak ingin melepaskan Sen dan juga tak ingin pertunangan ini putus. Begitupun dengan Sena. Ada dorongan di hati kecilnya berkata kalau ia tidak ingin putus dengan Sehun tapi bagian kecil hatinya juga masih menginginkan Jongin.Penglihatan Sena semakin kabur karena air mata yang terus membendung di pelupuk matanya.

” Dan wajahku , aku berkelahi dengan Jongin. ” Sehun mulai menjelaskan lebam di wajahnya yang sudah hilang , tapi tidak dengan luka di ujung bibirnya dan pelipisnya.

Sontak Sena langsung menoleh ke arah wajah Sehun, memandanginya , melihat betapa sakitnya luka itu bersarang di wajah mulus Sehun. Tangannya perlahan mulai menyentuh luka di ujung bibir Sehun dan mengusapnya perlahan, lalu ke luka di pelipisnya dan mengusapnya juga.

” Kau terluka. ” Hanya 2 kata itu yang dapat ia lontarkan atas responnya pada kepedihan Sehun.

” Aku memang terluka , sangat terluka,” Lirih Sehun, tenggorokannya benar – benar tercekat , hanya beberapa kata yang berhasil ia keluarkan.

” Kenapa kau melakukannya ? ” Tanya Sena

” Waktu aku dan teman – teman menjengukmu , Jongin juga ingin menemuimu , tapi aku tak mengizinkannya. Aku tak mengizinkannya karena aku tidak mau kau seperti waktu itu. Awalnya aku hanya beradu mulut , lalu kami berdua tersulut emosi dan akhirnya berkelahi di taman. Jongin memakai cincin dan itu membuat wajahku lebih parah di bandingkan dirinya. Mianhe Sena-ah ” Jelas Sehun.

” Kemarilah ” Sena mengubah posisinya menjadi setengah duduk , lalu menarik Sehun ke dalam pelukannya. Sehun hanya membalas pelukan Sena.

” Jangan melakukan itu lagi , kau membuatku khawatir. ” Sena mengelus punggung Sehun , seperti memberinya kekuatan. Sehun hanya mengangguk tanda mengiyakan permintaan Sena.Tiba – tiba Sena melepaskan pelukannya setelah mengingat sesuatu.

” Kau membolos Tuan Oh ? ” Tanya Sena

” Tentu saja , aku menjagamu setiap hari Nyonya Oh ”

” Pabo kau Tuan Oh , Sudah berapa banyak pelajaran yang kau lewatkan ? Aisshhh Pabo ”

” Banyak , dan aku akan mengejarkan bersamamu , karna kau juga ketinggalan banyak. ” Ledek Sehun mengingat Sena juga ketinggalan banyak pelajaran.

” Terserah kau Tuan Oh , Ngomong – ngomong aku lapar. Berapa hari aku tidak makan ? ” Tanya Sena yang merasakan cacing di perutnya sedang mendemo.

” 9 Hari. ”

” Oh yang benar saja. Tuan Oh tolong suruh mereka pindahkan aku ke ruangan biasa. Bau obat – obatan di sini sangat menyengat. ”

” Baik Nyonya Oh ” Jawab Sehun lalu mengecup sekilas kening Sena dan melesat keluar.

” CIh , Genit kau Tuan Oh ” Desis Sena.

TBC

Note : Hai aku kembali dengan chapter 5 ^^ Banyak banget sidersnya , sedih aku liatnya , okelah aku tau ff aku ga abgus :’) Makasih buat yg sempet support 🙂 FF ini ada 4000W+ semoga suka ya sama chapte ini , dan sekalian aku promosi yaaa , aku baru aja jadi author tetap juga di Just-K-Fanf1ction , silahkan di kunjungi dan jangan jadi siders oke ? Kritik dan sarannya silahkann para pembacaa 🙂 dan juga aku mau kasih tau nanti di chapter mereka menikah bakalan aku protect soalnya ada scene firstnightnya ohohoho , tapi belum tau chap berapa , jangan pernah bosen yaaa :3 Annyeong ~ SARANGHAEEEE

20 responses to “I Can’t Without You [ Chapter 5 ]

  1. Ping-balik: I Can’t Without You [ Chapter 6 ] | Kpop FF Indonesian·

  2. Ping-balik: I Can’t Without [ Chapter 7 ] | Kpop FF Indonesian·

  3. ya kok mreka di putusin sih….kan kasihan sehun-sena……tp bgian akhirx romantis banget…..suka moment sehun-sena….next

    Suka

  4. Ping-balik: I Can’t Without You [ Chapter 8 ] | Kpop FF Indonesian·

Tinggalkan komentar