Author : Kimhana’s
Cast : Byun Baekhyun, Park Hyejin.
Genre : Angst, Romance, Hurt, Sad
Rating : Teenage
Length : Drabble
Disclaimer : All story is mine !! I hate plagiat !!
WARNING TYPO(s) !!
HAPPY READING đ
Ku temukan sosoknya di sudut gang yang gelap. Dia tengah duduk di tanah sembari memeluk lututnya. Pendengaranku menangkap suara isakan. Aku tahu dia menangis. Wanita yang aku cintai menangis karena âsesuatuâ yang âberhargaâ baginya direnggut oleh kekasihnya sendiri. Dipaksa. Ya, dipaksa. Jika melakukannya dengan suka sama suka, mana mungkin sekarang sosok wanita yang aku cintai ini menangis di sudut gang sambil menangis.
Kuteruskan langkahku mendekat kearahnya. Matanya melihatku, tubuhnya bergetar. Aku rasa dia trauma. âkau tidak mengenaliku ? aku Baekhyun. sahabatmuâ. kurasa pandangannya sedikit buram karena air mata yang terus keluar dari sudut matanya yang indah itu.
Langkahku semakin mendekati sosoknya yang masih tetap diam. Tapi sorot matanya menatapku dengan tatapan sedih, kecewa. Aku benar-benar tidak tahan melihatnya menangis seperti ini. kutarik tubuh mungilnya hingga ia berdiri tegak. Kudekap tubuhnya. Semoga saja dia menyadari kalau aku sangat menyayanginya.
“Hiiks.. Hiiiksâ.
âUljjimaâ. Ucapku sambil mengelus puncak kepalanya. âAku antar kau pulang, ne ?â.
Dapat kurasakan ia menggeleng pelan dalam dekapanku. Kulepaskan pelukannya dan menatapnya. Menatapnya tepat ke bola matanya. âWae ?â. tanyaku pelan. Ia hanya menunduk, lalu memandangku. âPercuma jika aku pulang. Jika orang tuaku mengetahui keadaanku, aku pasti akan kembali ke jalananâ. Jawabnya. Ia memelukku, kubalas pelukannya. Isak tangisnya kembali terdengar.
âGeurae, kau pulang bersamaku Hyejin-ah.”
***
Saat ini kami berdua tengah duduk di ruang tengah. kutatap wajah Hyejin. ia begitu cantik dengan bentuk wajah v. dan juga senyumannya, aku sangat menyukainya. Mungkin untuk sekarang dan seterusnya aku belum bisa melihat senyum manisnya. Kenapa kekasihnya begitu tega berbuat seperti itu ?.
Sesekali ia menyesap cokelat panas buatanku. Dia terlihat sangat menikmatinya, namun satu yang kurang. Tidak ada senyuman di wajah cantiknya.
Hyejin menaruh mug yang masih berisi cokelat panas itu di meja. Ia menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya. Dan aku yakin dia kembali menangis.
“Hiksss… Hiiks”
Apa yang harus aku lakukan ? aku ingin kembali membuatnya tersenyum. Aku ingin kembali melihat sosok Hyejin si gadis ceria.
âAku akan bertanggung jawabâ. Ucapku tegas. Aku tahu ini konyol. Tapi, aku mencintainya. Aku ingin kembali membuatnya tersenyum. Aku tidak ingin melihatnya berbadan dua tanpa laki-laki yang mendampinginya. Yah walaupun aku tahu ini sama sekali bukan perbuatanku, tapi aku bisa melakukannya agar bisa kembali melihat senyumannya. Aku mencintainya. Sangat. Aku akan melakukan apapun demi kebahagiaannya.
Ia menatapku tidak percaya dengan air mata yang masih mengalir. Kemuadian ia memalingkan tatapannya. âAku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahimuâ. Ucapku lagi. Ia kembali menatapku.
âTak perlu Baekhyun-ah. Ini bukan salahmu. Aku bisa menanggung ini sendiriâ. Ujarnya dengan suara yang lirih dan juga senyuman. Aku benci melihatnya, melihatnya tersenyum terpaksa. Tersenyum disaat jiwa dan raga nya sedang tertekan seperti ini.
âTapi, aku ingin kau bahagia. Tidak seperti sekarang, kau terus menangis. Aku tidak suka melihatmu menangis. Aku ingin kau selalu tersenyumâ.
âUntuk apa kau ingin membuatku bahagia dengan mempertanggung jawabkan kesalahan yang tidak kau perbuat ? untuk apa aku bahagia jika kau tidak bahagia karena ini?!â.
âAku pasti bahagia jika kau setuju aku menikahimuâ.
âAku tahu. Aku tahu kau melakukan ini semua karena kau kasihan padaku. Bukan aku tidak menghargai rasa kasihmu padaku, tapi aku tidak suka dikasihaniâ.
âAku melakukan ini bukan karena kasihan padamu, tapi aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimuâ. Ucapku tulus.
âSudahlah baekhyun-ah. Kau tidak perlu sampai mengutarakan cinta karena keadaanku sekarangâ.
âTapi aku tulus. Ini memang yang aku rasakanâ.
âHati seseorang siapa yang tahu ? hanya kau dan tuhan yang tahuâ.
âAku berani bersumpah!â ucapku dengan lantang. Ia terlihat terkejut.
âSudahlah Baekhyun. jika kau ingin melihatku tersenyum, aku akan tersenyum untukmu. Untuk sahabat yang paling aku sayangiâ. Ujarnya sembari tersenyum.
âSenyumanmu bukan dari hatiâ. Tukasku. Ia tersenyum lagi. Ia berdiri, lalu duduk di sebelahku. Ia menatapku masih dengan senyuman yang menempel di bibir mungilnya.
âKau bisa lebih mendekat lagi ? aku akan memberitahumu sesuatuâ ulUcapnya. kupersempit jarak di antara kami. Ia membisikkan beberapa patah kata tepat di telingaku. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru dia bisikan. Mataku menatapnya tidak percaya.
Ia memegang pipiku dengan kedua tangannya. Wajahnya mendekat, hingga bibir mungilnya memberi bibirku satu kecupan manis. âKau tidak perlu terkejut seperti ituâ. aku kembali tersadar dari rasa terkejutku yang sebenarnya berlebihan itu. bibirku membuat sebuah lengkuangan senyuman.
âSudah malam. Kau tidur, ne ? kau tidur di kamarku, biar aku tidur di sini. Dan aku berpesan padamu, jangan menangis lagi. Aku benar-benar tidak suka melihatmu menangisâ.
Ia berdiri lalu mengangguk. Ia berjalan ke kamarku dan menutup pintunya.
Kurebahkan tubuhku di sofa. kupejamkan mataku. Aku harap aku bermimpi indah, dan aku harap hari esok aku masih bisa melihat senyuman manisnya, bukan melihat tangisannya.
***
Tubuhku sedikit pegal karena tidur di sofa. aku berdiri dan kulangkahkan kakiku ke kamarku di mana sosok wanita yang sangat ku cintai sedang tertidur pulas dan berbahagia di dalam mimpinya, mungkin ?
Cklek.
Kulihat matanya masih tertutup. Lucu sekali, selimut menutupi tubuhnya hingga setengah wajahnya. aku duduk di pinggiran kasur dan terus memandangi wajahnya yang setengah tertutup selimut.
Ku singkap selimut yang menutup tubuhnya itu. niat awalku adalah menyingkap selimutnya dan berteriak untuk membangunkannya. Namun niatku itu langsung hancur seketika. Hancur setelah melihat kondisinya saat ini.
Aku benar-benar tidak percaya pada apa yang aku lihat. Mulutnya berbusa. Aku tidak tahu apa yang memuatnya seperti ini. tapi aku curiga ia meminum obat anti nyamuk yang ku taruh di bawah ranjang.
Dan benar dugaanku. Aku menemukan botol obat anti yanmuk itu sudah kosong. âKenapa kau melakukan ini ? kenapa kau meninggalkanku ? kenapa ? padahal semalam kau mengatakan kalau kau juga mencintaiku. Tapi, kenapa kau meninggalkanku dengan cara seperti ini ?!â aku terus bertanya pada jasad yang sudah tak bernyawa ini.
Aku benar-benar seperti orang gila. Aku melakukan sesuatu yang paling tidak ku suka. Aku menangis. Aku menangisi kepergiannya. Padahal semalam aku menyuruhnya untuk tidak menangis. Tapi sekarang aku menangis. Menangisi dirinya yang pergi begitu saja setelah mengucapkan âNado saranghaeâ.
Aku memang tidak ingin melihat tangisannya, tapi bukan dengan cara seperti ini. bukan dengan pergi seperti ini.
Kupeluk tubuhnya yang dingin itu. aku menangis tanpa suara, hanya air mata yang mengalir di pipiku yang menjadi bukti yang nyata kalau aku menangis. âLebih baik aku melihatmu menangis, daripada kau pergi dengan cara seperti iniâ
END
Notes : Haloo^^ bagaimna ff ini?? Feel nya dapet kahh?? Hehehe,, :D. Semoga kalian suka^^.. Tinggalkan jejak yaaa^^.
Regards.
Kimhana’s
sedih ._. kasian baekhyun ._. *jadiakuyangcomment* *gapapalahdaripadajadisiders* keep writing !! ^^
SukaSuka
Hehehehe.. Iyaaa Makasihhh Sena đ nnti aku juga mampir ke ff kmu kok đ Makasih.udh mau baca Sena-ya đ
SukaDisukai oleh 1 orang